TEORI PENILAIAN
Sederhananya hanya ada satu alasan bagi Pembeli untuk melakukan akuisisi yaitu menghasilkan lebih banyak uang untuk para pemegang sahamnya. Cara yang lebih elegan untuk mengungkapkan hal ini ialah menciptakan nilai bagi para pemegang saham, meskipun kalimat tadi tak terlalu tepat ataupun membantu banyak. Menciptakan nilai bagi para pemegang saham berarti membuat usaha bisnis pihak pembeli menjadi lebih berharga. Dalam kerangka akademis, bagaimanakah nilai sebuah bisnis atau aset dapat ditentukan secara teoritis ???
Pada tingkat paling teoretis, nilai sebuah bisnis ( atau Aset ) adalah nilai ekonomis sekarang ( economic present value ) dari uang tunai bersih masa depan yang akan dihasilkan oleh bisnis tersebut. Aliran dana masuk ( inflow ) secara kasar dapat disamakan dengan komponen arus kas ( cash flow ) operasional dari laba bersih sebuah perusahaan. Pendapatan bersih ( net income ) merupakan pendapatan dari sebuah bisnis dikurangi dengan beban-beban untuk menjalankan bisnis tersebut, yang penghitungannya didasarkan pada basis pengakuan atau accrual, sebagaimana akan dijelaskan dalam artikel-artikel selanjutnya.
Terdapat pula aliran dana masuk dan keluar lainnya yang bukan merupakan komponen dari pendapatan bersih ( contohnya , investasi tunai pada bisnis yang digunakan untuk membiayai bisnis tersebut ). Disamping itu, nilai sebuah bisnis secara parsial memiliki ketergantungan pula pada neraca, yang memuat informasi besaran aset dan kewajiban perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Akan tetapi, dalam kerangka berpikir yang murni teoretis, neraca hanyalah relavan untuk aliran dana masuk dan aliran dana keluar bersih yang dihasilkan oleh aset dan kewajiban yang ditunjukkan ( dalam neraca ). Dengan kata lain, neraca merupakan komponen dari arus kas bersih masa depan, dengan pemahaman bahwa aset pada akhirnya akan terjual atau ditukar dengan uang tunai, dan kewajiban akan mengurangi jumlah uang tunai dari suatu bisnis ketika mereka dibayarkan atau dilunasi.
Laporan laba rugi memiliki bentuk yang cukup sederhana : Uang masuk dan uang keluar pada suatu periode waktu, dan bukan pada titik waktu tertentu. Namun untuk memahami laporan keuangan, kita harus memahami laporan keuangan, kita harus memahami konsep akuntansi berbasis pengakuan.
Arus kas tidak akan mengalir dengan stabil dan tak selalu mencerminkan kesehatan sebuah bisnis jika kita tengah melakukan perbandingandari satu periode ke periode yang lain. Akuntansi berupaya menangani permasalahan ini dengan menggunakan metode pengakuan ( accrual ) yang meletakkan arus kas pada periode ketika pertukaran uang tunai terjadi. Contoh sederhananya adalah ketika Anda membeli mesin pembuat barang seharga $100 pada tahun pertama dan mesin tersebut menghasilkan uang sebanyak $20 setiap tahun selama sepuluh tahun berikutnya, dan setelah itu ia tak dapat lagi digunakan.
Ketika mengevaluasi kesehatan bisnis ini merugi sebesar $80 ( $20 minus biaya pembelian mesin sebesar $100 ) karena Anda tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli mesin pada sembilan tahun berikutnya. maka akuntansi berbasis pengakuan akan mendepresiasi mesin tersebut sebesar $10 selama sepuluh tahun. Oleh karena itu, pendapatan sesungguhnya dari bisnis tersebut adalah $10 per tahun ( pemasukan uang sebesar $20 dikurangi dengan biaya depresiasi mesin sebesar $10 ).
Intinya nilai intrinsik ( intrinsic value ) dari bisnis ini, sebagaimana yang telah dinyatakan, adalah nilai sekarang ( present value ) dari seluruh arus kas bersih masa depan ( future net cash flow ) yang dihasilkan oleh sebuah bisnis. Karena para analis pasar saham dan pihak-pihak lainnya tengah mencoba untuk mengevaluasi nilai sesungguhnya dari bisnis, mereka ingin tahu besarnya uang yang dapat dihasilkan dalam setiap periode akuntansi. Rekonsiliasi antara laporan laba rugi dengan arus kas yang dihasilkan dapat ditemukan dalam laporan arus kas, yang merupakan salah satu laporan keuangan yang wajib untuk disajikan demi memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ( generally accepted accounting principles atau GAAP ).
Dalam menilai sebuah bisnis, Anda juga harus mempertimbangkan elemen resiko yang terlibat dalam upaya sebuah bisnis menghasilkan arus kas masa depan yang akan kita diskontokan ke masa sekarang. Lebih tepatnya lagi, nilai dari sebuah bisnis adalah jumlah dari tiap-tiap kemungkinan untuk menghasilkan kas bersih hingga waktu yang tak terhingga dikalikan dengan probabilita untuk mencapai setiap pemasukan kas bersihnya, dan kemudian didiskontokan ke masa sekarang.
Mari kita ambil contoh dari bisnis lotion tabir surya.
Arus kas dari bisnis ini sepertinya bergantung pada : apakah akan terjadi pemanasan global atau tidak. Bila terjadi pemanasan global, arus kas akan meningkat; bila tidak, arus kas akan berkuran. Jadi, dalam menilai bisnis tersebut, kita perlu membuat predeksi cerdas tentang kemungkinan terjadinya pemanasan global.
Umumnya, dalam menilai sebuah bisnis, Anda harus mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dan probabilita masing-masingnya. Inilah yang dilakukan para analis pasar saham untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Karena menilai arus kas hingga waktu yang tak terbatas tidaklah praktis untuk dilakukan, para analis biasanya melihat pada proyeksi arus kas untuk periode berdurasi tertentu, misalnya lima tahun, dan menambahkannya dengan nilai terminal dari bisnis tersebut pada akhir tahun kelima yang diperoleh dengan menggunakan metode penilaian yang lain.
Baca Juga Artikel Lainnya : Mergers & Acquisitions