Diungkapkan pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS, belum optimalnya lubrikasi vagina bisa membuat batang penis terkoyak. Sebab, belum optimalnya lubrikasi bagina membuat rongga vagina relatif kering, belum basah dan belum merekah. Akibatnya, penis bisa mengalami iritasi saat penetrasi ke dalam vagina yang belum basah dan merekah.
"Lubrikasi vagina yang belum optimal juga bisa menyebabkan iritasi pada glans penis atau kepala penis akibat gesekan dengan vagina yang belum basah. Akibatnya, penis bisa terasa nyeri saat bersanggama," tutur dr Andri kepada Doktor Online.
Selain itu, lubrikasi vagina yang belum optimal juga dapat memicu rasa perih di batang penis. Meski demikian, rasa perih di batang penis juga bisa disebabkan herpes genitalis atau neuropathia yakni gangguan persarafan batang penis karena defisiensi vitamin B1, B6 dan B12.
Selain memicu masalah pada suami, penetrasi yang dipaksakan padahal lubrikasi vagina belum optimal juga bisa menyebabkan istri tidak nyaman setelah hubungan intim karena merasa nyeri dan sakit di area bawah perut.
"Disarankan, agar suami melakukan foreplay di zona-zona erotik istri yang paling peka lebih lama baik secara manual ataupun oral. Sehingga, terjadi lubrikasi (pelendiran) vagina istri secara optimal," kata pria yang juga menjadi staf pengajar di Universitas Tarumanagara ini.
Dengan cara ini, lanjut dr Andri, akan merangsang lubrikasi dan merekahnya vagina istri. Nah, baru kemudian lakukan penetrasi penis ke dalam vagina. dr Andri mengatakan penetrasi dilakukan saat kondisi vagina sudah basah membantu istri merasa nyaman saat bercinta karena tidak terjadi iritasi di dinding vaginanya.